Alat Untuk Mengurangi Rasa Sakit Sewaktu Melahirkan
Suatu hari seorang wanita mau melahirkan di rumah sakit bersalin. Sang suami mennggu di luar. Tidak berapa lama datang seorang dokter menemui suaminya. Sang suami langsung berkata “Gimana dok, anak saya sudah lahir?” Kata dokter “belum”. Kemudian dokter melanjutkan “Begini pak. Ini ada alat baru untuk mengurangi penderitaan istri seorang istri sewaktu melahirkan, apakah Bapak mau menggunakannya.” Langsung si suami mebertanya lagi “Berapa biayanya dok ?” Si dokter menjawab “Lima juta rupiah”. Karena rasa cintanya kepada istrinya diapun menyanggupinya. Kemudian dokter menerangkan lagi “Tapia alat ini hanya memindahkan rasa sakit yang diderita istri sewaktu melahirkan kepada suaminya.” Lagi-lagi si suami berkata “Tidak apa-apa dok, ini semua bisa saya lakukan demi cinta saya kepada istri saya”
Kebetulan pemakaian alat ini hanya dikenakan kepada istrinya. Tetapi sebaiknya si suami harus berada di dekat istrinya supaya lebih terkontrol rasa sakitnya. Pada saat si istri mulai melahirkan dia mulai kesakitan, akhirnya sang dokter mentransfer rasa sakitnya 10% kepada suaminya. “Gimana terasa sakit enggak?” kata dokter. Si suami berkata “Engga dok” Akhirnya dokter menaikan jadi 20%. “Gimana msakit engga?” kata suami “engga dok” Akhirnya dianikan 30% tetapi sang suami tidak merasakan apapun walaupun sudah 50%. Sang dokter keheranan “Anda hebat. Bisayanya seorang lelaki diber 10% saja sudah tidak kuat. Tetapi anda masih kuat walaupun 50%. “ Sang suami langsung berkata ,”Ya sudah dok naikkan saja sampai 100% supaya istri saya tidak merasakan kesakitan sama sekali”. Akhirnya sang dokter menaikkan sampai 100%. Sang istri akhirnya sama sekali tidak merasakan sakit sampai anaknya lahir. Sepasang suami istri ini bahagia karena sang istri melahirkan dengan selamat tanpa ada sedikitpun rasa sakit. Akhirnya mereka pulang ke rumah bersama buah hatinya dengan wajah berseri-seri. Tetapi setelah sampai di rumah mereka terkejut, karena pembantu lelakinya meninggal dunia.
sponsor
Jumat, 29 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar